Laman

Jumat, 13 April 2012

Hasil Belajar

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai “proses perubahan prilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan” (Sumiati dan Asra, 2007:38). Jadi perubahan prilaku merupakan hasil belajar. Artinya, seorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Hasil belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar dan sejauh mana sistem pembelajaran yang diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila kompetensi dasar yang diinginkan tercapai.
Hasil belajar adalah “pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan” (Suprijono, 2009:5). Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono, 2009:5), hasil belajar berupa, sebagai berikut.
a.    Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukanmanipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b.    Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c.    Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas dan kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d.   Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e.    Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadi nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initatori, pre-rountine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, fisik, manajerial, dan intelektual (Bloom dalam Suprijono, 2009:6). Sementara menurut Lindgren (dalam Suprijono, 2009:7) hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.
Target  pencapaian  hasil  belajar  siswa,  menurut  Stiggins  (dalam Herliani  2009:7)  meliputi pengetahuan,  penalaran,  produk,  keterampilan,  dan  afektif.  Pembahasan target  hasil  belajar  dibagi  atas  ranah  kognitif  yang  membahas  aspek pengetahuan  dan  penalaran,  ranah  afektif,  serta  ranah  keterampilan  dan produk. Berikut adalah penjelasan masing-masing target hasil belajar.
a.    Pengetahuan
Pengetahuan berhubungan dengan penguasaan materi melalui ingatan. Pada target belajar  ini, siswa diminta menguasai fakta-fakta, informasi, prosedur, dan hubungan antar konsep.
b.    Penalaran
Penalaran  berhubungan  dengan  cara-cara  untuk  menggunakan pengetahuan dalam memecahkan masalah.
c.    Keterampilan
Keterampilan  berhubungan  dengan  kemampuan  yang  harus  dikuasai siswa untuk mengerjakan sesuatu sebagai hasil penguasaan yang telah disajikan.
d.   Produk
Produk berhubungan dengan sesuatu yang harus ditampilkan siswa.
e.    Afektif
Target  afektif  berhubungan  dengan  perasaan  yang  dialami  siswa sebagai  hasil  belajar  dan  penerapannya  terhadap  materi  yang  telah dikuasainya.
Sudjana (2005:39) menjelaskan hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Disamping faktor yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian siswa, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Faktor lingkungan yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah, adalah kualitas  pengajaran. Yang dimaksud dengan kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran.
Sedangakan Caroll (dalam Sudjana, 2005:40) berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu; (a) bakat pelajar; (b) waktu yang tersedia untuk belajar; (c) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran; (d) kualitas pengajaran; dan (e) kemampuan individu.
Menurut Munawar (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar belajar yaitu sebagai berikut.
a.    Faktor internal
1)   Faktor Biologis (Jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar.
2)   Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua, kemauan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.
b.    Faktor Eksternal
1)   Faktor Lingkungan Keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
2)   Faktor Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3)   Faktor Lingkungan Masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupkan faktor ekstern yang juga berpengruh terhadap belajar siswa karena keberadannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain. 
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ialah produk yang mencerminkan penguasaan siswa yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara kuantitatif maupun kualitatif terhadap tujuan pengajaran tertentu yang pada hakekatnya hasil belajar dipengaruhi oleh kemampuan yang dimiliki oleh siswa, kualitas pengajara, dan faktor lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar